Minggu, 01 April 2012

perawatan geometri rel dengan MTT

                                           PENGOPERASIAN MESIN MTT


Pengoperasian mesin MTT untuk menunjang pekerjaan pemeliharan atau perawatan geometri jalan rel (pekerjaan angkatan dan lestrengan spur) Agar mendapatkan hasil pekerjaan yang efektif dan efisien harus di operasikan pada lokasi / lintas yang panjang .kerusakan atau cacat –cacat geometri jalan rel setempat , cukup di kerjakan dengan peralatan kerja mekanik ringan (Hand Tie Tamper) Pada prinsipnya pengopersian mesin berat MTT harus ada anggkatan spur minimal 10 mm dan maksimal 60 mm .untuk keamanan perjalanan kereta api harus di lakaukan secara bertahap apabila angkatan lebih dari 20 mm, dan di anjurkan di lindungi pemasangan pembatasan kecepatan dengan semboyan 2B (Pk.maksimal 20 km/jm) .terutama di lengkung dengan radius (R < 500 m ) ,selama tidak kurang dari 4 kali 24 jam/minimal di lewati KA dgn tonase yg di tentukan,untuk menuggu masa kesetabilan pemadatan balas.

Pengoperasian mesin MTT menggunakan 2 metode kerja :

1. Methoda kompensasi atau method relative (system 4 titik)
2. Methoda presisi atau methoda mutlak ( system 3 titik ) Terutama kondisi materialnya dan tingkat kerusakan geometri jalan rel nya sebelum di laksanakan .
1.1 Pengoperasian mesin MTT dengan methoda kompensasi adalah ,kekurangan titik-titik tinggi angkatan kedudukan rel kiri dan kanan ,tidak diawali dengan pengukuran lebih dahulu sehingga tidak dapat dieliminir dan dapat langsung di operasikan .
1.2 Tinggi titik pedoman awal angkatan untuk pekerjaan pemeliharaan geometri jalan rel ( Khusus nya pekerjaan angkat spur ) di batasi maksimal 20 mm dari awal ( starting ) sampai akhir (finishing ) pengoperasian dan titik pedoman angkatan tetap tidak berubah .
1.3 Geseran besar nya anak panah busur (AP) di spur lengkung ,apa bila besarnya R (Radius) < 1000 meter mutlak harus di program dengan buku table ,sesuai dengan besarnya radius dan panjang lengkung perariahan , berdasarkan jenis dan type / seri mesin MTT yang di operasikan. INTI /

POKOK PEMELIHARAN ATAU PERAWATAN JALAN REL
Inti pokok pemeliharaan atau perawatan jalan rel adalah :
1. Memelihara atau merawat material komponen jalan rel
2. Memelihara atau merawat geometri jalan rel 1.
Yang di maksud memelihara atau merawat material komponen jalan rel adalah :
1.1 Bagaimana kedudukan dan kondisi bantalan kayu /besi beton /di jalan lurusan ,di jembatan di wesel atau di persilangan / perlintasan .
1.2 Bagaimana kedudukan dan kondisi alat penambat rel bantalan kayu / besi beton di jalan lirusan ,di jembatan ,,di wesel atau di persilangan .
1.3 Bagaimana kondisi rel dan baud pengikat sambungan atu listrik las sambungan untuk (R25,R33,R41/42,R50 dan R 54) dad yang retak ,cacat /kropos ,bengkok arah horizontal / vertical ,aus / depek di ujung sambungan ,permikaan rel bergelombang (gorregestion)
1.4 Bagaimana kondisi balas jalan lurusan ,di lengkung,di ujujung –ujung jembatan ,di wesel ,di terowongan cukup baik atau tidak ,bersih atau sudah kotor dan lapisa batu peah minimum 3 sisi dengan uk.2-6 cm . 2.
Yang di maksud memelihara atau merawat geometri jalan rel :
2.1 kedudukan angkatan rel kiri dan rel kanan atau tidak (ideal nya jalan lurus rata air, terkecuali di jalan lengkung rel luar ada peninggian seseuai dengan besar nya radius lengkungannnya ). Toleransi yang di ijinkan angkatan kedudukan sepur dari hasil yang di kerjakan dengan mesin berat MTT maksimum 2mm dan di wesel idealnya o( nol )
2.2 Lestrengan di spur jalan lurus harus benar-benar lurus seperti benang ,dan anak panah di busur lengkung penuh peralihan sesuai dengan peraturan yang di ttapkan .toleransi lestrengan spur hasil yang di kerjakan dengan mesin MTT maksimum 20 mm di ukur terhadap garis lurus sepanjang 2 kali 10 meter.
2.3 Lebar spur ( track geuge ) standar di jalan lurus 1067 mm, dan di lengkung ada perlebaran spur dari rel dalam sesuai dengan ketentuan besarnya R ( Radius ).